Kamis, 13 Oktober 2011

Albert Enstein

Albert Einstein
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Einstein" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain dari Einstein, lihat Einstein (disambiguasi).
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d3/Albert_Einstein_Head.jpg/220px-Albert_Einstein_Head.jpg

Albert Einstein, foto oleh Oren J. Turner tahun 1947.
Albert Einstein (lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman, 14 Maret 1879 – meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, 18 April 1955 pada umur 76 tahun) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisikapada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan genius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/a/a7/Einstein_TIME_Person_of_the_Century.jpg

Albert Einstein, Tokoh Abad Ini (Person of the Century)
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Tokoh Abad Ini" oleh majalah Time.
Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimiadinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Rumus Einstein yang paling terkenal adalah E=mc²
Biografi

·       Masa muda dan universitas
Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunanYahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.
Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.
Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika.
Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat kota Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia.
Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b7/Einsteinhaus4.jpg/250px-Einsteinhaus4.jpg
'Einsteinhaus' di kota Bern di mana Einstein dan Mileva tinggal (di lantai 1) pada masa Annus Mirabilis

Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Marić, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negara Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl Einstein, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.








Kerja dan Gelar Doktor
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/3/3a/Einstein_patentoffice-1-.jpg
Albert Einstein, 1905

Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss pada tahun1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemuuntuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka.
Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan. Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") pada tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.
Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun1905 sebagai Tahun Fisika 2005.

Gerakan Brownian
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/8/86/Einstein_tongue.jpg
Albert Einstein, 1951 (saat ulang tahun ke 72, diambil oleh Arthur Sasse, photographer)

Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial.
Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguna, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom itu benar-benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brown.

Senin, 01 Agustus 2011

Sinopsis Film

Windstruck

       Kisah drama komedi romantis ini berawal ketika seorang polisi Kyung-jin Yeo (Ji-hyun Jun) bertemu dengan Myung-woo Ko (Hyuk Jang) secara tak sengaja dalam suatu tindak kejahatan. Dia kemudian baru mengetahui kalau guru yang penuh tanggung jawab ini memang orang yang baik.
Pada suatu malam, Kyungjin berkelahi dengan sebuah geng sekolah. Hasilnya, ia pun mendapat masalah ketika terjadi tembak-menembak diantara pengedar obat bius.
Melihat hal tersebut, maka Myungwoo mencoba menolongnya tapi sesuatu yang berbeda malahan terjadi, yakni sebuah situasi yang memaksa mereka untuk tinggal bersama seharian.
Dengan kejadian tersebut, mereka pun menjadi dekat dan akhirnya kedekatan itu membuat Myungwoo tak bisa mengingkari perasaannya. Dia pun jatuh cinta pada Kyungjin.
Suatu hari ketika Kyungjin memburu penjahat sadis, Myungwoo membantunya tetapi tanpa disadari apa yang terjadi pada hari itu mengubah hubungan mereka selamanya.

A Plumm Summer

       A Plumm Summer is a 2007 adventure-family film directed by Caroline Zelder. It starred Owen Pearce, Chris Massoglia (appearing under the name "Chris J. Kelly"), Morgan Flynn, William Baldwin, Henry Winkler, and Lisa Guerrero.[2] The film follows a teenage boy, his young brother, and a new-to-town teenage girl as they try to find a marionette from a local television show which has been stolen and held for ransom. Meanwhile, the brothers' father struggles with alcoholism and their mother tries to hold her marriage together.

The film is based on a real event that occurred in 1968 in Billings, Montana, the hometown of screenwriter T. J. Lynch.[4][5][6]
A popular locally-produced children's television show, Happy Herb & Froggy Doo, features magician Happy Herb (Henry Winkler) and his wisecracking marionette sidekick, Froggy Doo. Froggy Doo is stolen and held for ransom, and the Federal Bureau of Investigation (FBI) is called in to investigate. Elliott Plumm (Chris Massoglia) used to watch the show, but now feels he is too grown up to do so any longer. His five-year-old brother, Rocky, is a Froggy Doo fan, however. Their father, Mick Plumm (William Baldwin), is a recovering alcoholic and unemployed ex-boxer who believes Elliott's birth prevented him from going to the Olympic Games 12 years earlier. Mick's emotionally distant relationship with Elliott is causing Elliott to become emotionally troubled. Their mother, Roxie Plumm (Lisa Guerrero), is the only breadwinner in the family, and keeping her husband sober and attending to her job means she has little time for her children.
Elliott shows little interest in the kidnapping. Shortly thereafter, however, Haley Dubois (Morgan Flynn) and her father arrive in their run-down mobile home and move in next door. Haley's father is the new deputy sheriff in town, and Haley is entranced by the mystery surrounding the kidnapping of Froggy Doo. Elliott quickly begins to fall in love with Haley, and soon he agrees to help Haley and Rocky find Froggy Doo in order to win Haley's heart. The three kids have to find the marionette before the two bumbling FBI agents, Hardigan (Peter Scolari) and Brinkman (Rick Overton) can do so. Elliott, Haley, and Rocky's list of suspects include the local bully, a store clerk, Happy Herb's wife, Viv (Brenda Strong). As the kids pursue the case, Elliott and Rocky's brotherly bond strengthens, and Elliott realizes he might not only win back the love of his father but provide his family with the substantial reward money and help his parents' marriage, too.
  • Production

T.J. Lynch grew up in Billings, where the real-life Happy Herb and Froggy Doo show originated, and watched the show as a child. Lynch used the kidnapping of Froggy Doo as the basis for a screenplay, and interviewed Herb McAllister (the actor who played Happy Herb and provided Froggy Doo's voice) to gain background information for the script.[5] Lynch and McAllister agreed to a contract which gave exclusive story rights to Lynch and permitted the use of the original Froggy Doo character design in the final film.[5] Lynch contacted Caroline Zelder, a director/producer friend of his, and Zelder agreed to produce the film.[5] Work on the script took roughly two-and-a-half to three years.[7]
The budget was initially set at $3.5 million.[7][8] A foreign film financing company agreed to provide financial backing for the picture, but pulled out just weeks after casting of the major leads was complete.[2] Actor Lisa Guerrero and Scott Erickson (Guerrero's husband) formed Home Team Productions and partnered with Zelder and producer Frank Antonelli's company, Fairplay Pictures, to finance the film.[2][3][9][10] Guerrero and her husband received executive producer credit on the film.[2] The film was Guerrero's first film role.[3] Erickson pitched the final game of his baseball career at Yankee Stadium in New York City, boarded a plane, and was producing the film just days later.[6][9] Montana Governor Brian Schweitzer had a small role in the film as Sheriff Strunk.[11][12] The real-life "Happy Herb," Herb McAllister, also had a cameo role in the film.[13]
The producers considered several states in the United States as well as locations in Canada for the production, but chose Montana over South Carolina after receiving support from the governor, state financial incentives, and encouragement from freelance movie production workers in the state.[8][11] The picture was Zelder's first as a director.[10] Filming began in July 2006,[7] and lasted 35 days.[6] The production was filmed in and around Bozeman and Livingston.[4][5]